This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 29 Maret 2010

INFO DAN PREDIKSI SOAL SOAL SNMPTN 2010


2.Cara pendaftaran
Secara umum tata cara pendaftaran SNMPTN 2010 secara online adalah sebagai berikut :
1.Calon peserta membayar biaya ujian di BANK MANDIRI melalui Loket/ATM/Internet Banking.
2.Setelah melakukan pembayaran, calon peserta akan menerima bukti pembayaran yang berisi: (a) Nomor Identitas calon peserta, dan (b) PIN SNMPTN sepanjang 16 karakter. Nomor Identitas dan PIN SNMPTN ini bersifat sangat rahasia dan tidak boleh diperlihatkan pada orang lain.
3.Calon peserta melakukan pendaftaran secara online (melalui Internet) dengan mengunjungi alamat website SNMPTN 2010.
4.Setelah melakukan pendaftaran secara online, calon peserta akan menerima Kartu Bukti Pendaftaran yang telah dibubuhi meterai dan telah ditandatangani berlaku sebagai Kartu Tanda Peserta SNMPTN 2010 yang harus dibawa ketika mengikuti ujian.
5.Peserta ujian dapat memilih Program Studi di setiap PTN di luar wilayah tempat peserta mengikuti ujian. Tempat ujian tidak merupakan kriteria penerimaan, sehingga peserta ujian tidak perlu mengikuti ujian di tempat Program Studi atau Perguruan Tinggi Negeri yang menjadi pilihannya. Peserta dapat memilih lokasi ujian yang dikehendaki.
Biaya Pendaftaran
Biaya pendaftaran SNMPTN 2010 tidak berubah dibandingkan SNMPTN 2009 yaitu Rp. 150.000,- untuk kelompok ujian IPA/IPS dan Rp. 175.000,- untuk kelompok ujian IPC.
3. Pusat Informasi SNMPTN 2010
1.Situs resmi SNMPTN 2010 adalah http://www.snmptn.ac.id. Segala informasi mengenai SNMPTN 2010 dapat diakses melalui situs web tersebut.
2.Alamat Panitia Pelaksana SNMPTN 2010 adalah Gedung Andi Hakim Nasoetion Rektorat IPB lantai 2 Kampus IPB Darmaga, Bogor. Telp. (0251) 8622634, 8622635; Fax. (0251) 8622708; e-mail: panitia@snmptn.ac.id
Adapun soal-soal prediksi SNMPTN 2010 di:

PREDIKSI SOAL IPA TERPADU SNMPTN 2010

PREDIKSI SOAL IPS TERPADU SNMPTN 2010

PREDIKSI SOAL KIMIA SNMPTN 2010
Selamat berjuang semoga sukses dan mendapat perguruan tinggi yang benar-benar bisa membawa anda menjadi yang terdepan.





# Pelaksanaan Ujian SNMPTN 2010

Waktu Pelaksanaan Ujian
Ujian tulis SNMPTN 2010 akan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 16 Juni 2010 untuk jenis ujian Tes Potensi Akademik dan Tes Bidang Studi Dasar, dan hari Kamis, 17 Juni 2010 untuk jenis ujian Tes Bidang Studi IPA dan Tes Bidang Studi IPS. Sementara itu, Ujian dan Tes Keterampilan akan dilaksanakan pada hari Jumat dan Sabtu, tanggal 18 dan 19 Juni 2010.

Pengumuman Hasil Ujian
Hasil ujian diumumkan di website SNMPTN 2010 yang dapat diakses pada hari Sabtu, 17 Juli 2010 mulai pukul 00.00 WIB.

# Pendaftaran SNMPTN 2010

Waktu Pendaftaran
Pendaftaran dilaksanakan secara online melalui internet sehingga dapat dilakukan dari manapun mulai tanggal 2 Mei 2010 pukul 08.00 WIB sampai dengan 31 Mei 2010 pukul 16.00 WIB. Pendaftaran susulan secara on-line dibuka kembali pada tanggal 10-12 Mei 2010 yang dilaksanakan bagi lulusan SMA/MA/SMK/MAK yang mengikuti UN ulangan.

Persyaratan Pendaftaran
Persyaratan bagi peserta ujian SNMPTN 2010 adalah Lulus Ujian Satuan Pendidikan dan Ujian Nasional SMA/MA/SMK/MAK atau yang setara tahun 2008, 2009 dan 2010, sehat, dan tidak buta warna bagi program studi tertentu. Sementara persyaratan penerimaan perguruan tinggi adalah lulus ujian Satuan Pendidikan dan Ujian Nasional, lulus SNMPTN 2010, sehat dan memenuhi persyaratan lain yang ditentukan oleh masing-masing PTN penerima.

Selasa, 23 Maret 2010

TEORY GESTALT


Menurut teori ini yang penting adalah adanya penyesuaian pertama yaitu memperoleh respon yang tepat untuk memecahkan problem yang dihadapi. Belajar yang penting bukan mengulangi hal-hal yang harus dipelajari, tetapi mengerti atau memperoleh insight. Sifat-sifat belajar insight ialah:
a.Insight tergantung kemampuan dasar.
b.Insight tergantung dari pengalaman masa lampau yang relevan.
c.Insight hanya timbul apabila situasi belajar diatur sedemikian rupa, sehingga segala aspek yang perlu dapat diamati.
d.Insight adalah hal yang harus dicari, tidak dapat jatuh dari langit.
e.Belajar dengan insight dapat diulangi.
f.Insight sekali didapat dapat digunakan untuk menghadapi situasi-situasi baru.
Sedangkan prinsip belajar menurut teori Gestalt adalah:
a.Belajar berdasarkan keseluruhan. Orang berusaha menghubungkan suatu pelajaran dengan pelajaran yang lain sebanyak mungkin
b.Belajar adalah suatu proses perkembangan.
c.Siswa sebagai organisme keseluruhan.
d.Terjadi Transfer.
e.Belajar adalah reorganisasi pengalaman.
f.Belajar harus dengan insight.
g.Belajar lebih berhasil bila berhubungan dengan minat, keinginan dan tujuan siswa.
h.Belajar berlangsung terus menerus.
Pandangan Gestalt cukup luas diakui di Jerman namun tidak lama exist di Jerman karena mulai didesak oleh pengaruh kekuasaan Hitler yang berwawasan sempit mengenai keilmuan. Para tokoh Gestalt banyak yang melarikan diri ke AS dan berusaha mengembangkan idenya di sana. Namun hal ini idak mudah dilakukan karena pada saat itu di AS didominasi oleh pandangan behaviorisme. Akibatnya psikologi gestalt diakui sebagai sebuah aliran psikologi namun pengaruhnya tidak sekuat behaviorisme.
Implikasi Gestalt
•Pendekatan fenomenologis menjadi salah satu pendekatan yang eksis di psikologi dan dengan pendekatan ini para tokoh Gestalt menunjukkan bahwa studi psikologi dapat mempelajari higher mental process, yang selama ini dihindari karena abstrak, namun tetap dapat mempertahankan aspek ilmiah dan empirisnya.
•Pandangan Gestalt menyempurnakan aliran behaviorisme dengan menyumbangkan ide untuk menggali proses belajar kognitif, berfokus pada higher mental process. Adanya perceptual field diinterpretasikan menjadi lapangan kognitif dimana proses-proses mental seperti persepsi, insight,dan problem solving beroperasi. Tokoh : Tolman dan Koehler.




Gestalt adalah sebuah teori yang menjelaskan proses persepsi melalui pengorganisasian komponen-komponen sensasi yang memiliki hubungan, pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuan. Teori gestalt beroposisi terhadap teori strukturalisme. Teori gestalt cenderung berupaya mengurangi pembagian sensasi menjadi bagian-bagian kecil.
Teori ini dikemukakan oleh Koffka dan Kohler dari Jerman, yang sekarang menjadi tenar diseluruh dunia. Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang mempunyai padanan arti sebagai “bentuk atau konfigurasi”. Pokok pandangan Gestalt adalah bahwa obyek atau peristiwa tertentu akan dipandang sebagai sesuatu keseluruhan yang terorganisasikan.
Aliran Gestalt muncul di Jerman sebagai kritik terhadap strukturalisme Wundt. Pandangan Gestalt menolak analisis dan penguraian jiwa ke dalam elemen-elemen yang lebih kecil karena dengan demikian, makna dari jiwa itu sendiri berubah sebab bentuk kesatuannya juga hilang.

Selasa, 16 Maret 2010

TEORI HIERARKI BELAJAR ROBERT M GAGNE


4.Verbal association(assosiasi verbal)
Terbentuknya hubungan antara suatu perangsang dengan suatu reaksi verbal. Contohnya: jika anak diperlihatkan suatu bangun geometris, maka dia akan bisa mengatakan ”persegi” atau ” jajar genjang” karena dia sudah mengenal bentuk bentuk geometris.
5.Discrimination learning( belajar diskriminasi )
Hasil dari cara belajar ini adalah kemampuan untuk membeda-bedakan antara objek-objek yang terdapat dalam lingkungan fisik yang real. Contohnya: siswa dapat mengenal berbagai merk mobil berdasarkan ciri-cirinya sehingga siswa mampu mendiskriminasikan jenis-jenis mobil tersebut.
6.Concept learning( belajar konsep )
Untuk memahami suatu konsep, seseorang harus bisa mendiskriminasi untuk membedakan apa yang masuk dan apa yang tidak masuk dalam konsep itu. Misalnya, orang yang tidak mempunyai persepsi yang jelas tentang variasi dalam bentuk ukuran, dan warna tanaman, akan mengalami kesulitan dalam menggolong-golongkan suatu tanaman.
7.Rule learning(belajar aturan)
Cara belajar ini menghasilkan suatu kaidah yang terdiri atas penggabungan beberapa konsep. Pengungkapan hubungan atau relasi tetap di antara konsep-konsep itu, biasanya dituangkan dalam bentuk suatu kalimat.
8.Problem solving(pemecahan masalah)
Cara belajar ini mnghasilkan suatu prinsip yang dapat dipergunakan dalam pemecahan suatu problem. Problem yang dihadapi akan dapat dipecahkan dengan menghubung-hubungkan beberapa kaidah sedemikian rupa sehingga terbentuk suatu kaidah yang lebih tinggi, yang oleh Gagne disebut ” higher-order rule”dan kerap dilahirkan sebagai hasil berpikir, bila orang menghadapi suatu problem untuk dipecahkan.

Sistematika ”delapan tipe belajar” kemudian diganti oleh Gagne dengan sistematika lain, sehingga sistematika terdahulu tidak aktual lagi namun tetap mempunyai suatu nilai historis, karena di dalamnya terkandung dua keyakinan yaitu bentuk/jenis belajar berjumlah lebih dari satu dan hasil belajar yang satu menjadi landasan belajar hasil yang lain.
Sistematika ”lima jenis belajar” dikemukakan oleh Gagne meliputi lima kategori hasil belajar, yang masing-masing mencakup sejumlah kemampuan internal yang bercirikan sama dan sekaligus berbeda sifatnya dari kemapuan internal dalam kategori lain. Kelima kategori hasil belajar yang dikemukakan oleh Gagne adalah sebagai berikut:
1.Informasi verbal
2.Kemahiran intelektual
3.Pengaturan kegiatan kognitif
4.Ketrampilan motorik
5.Sikap
Akhirnya, perlu diselidiki sampai seberapa jauh terdapat hubungan antara sistematika ”delapan tipe belajar” dan sistematika”lima jenis belajar” yang keduanya dikembangkan oleh Gagne. Dari uraian di atas, jelas bahwa kedua sistematika itu tidak bisa dilepaskan satu sama lain, meskipun sistematika ”lima jenis belajar” lebih bermanfaat untuk diterapkan dalam menganalisa proses belajar mengajar di sekolah, karena dibedakan dengan tegas aspek hasil dan aspek proses dalam suatu jenis belajar.



Robert M Gagne membedakan delapan tipe belajar, yang dipusatkan kepada hasil belajar yang diperoleh dan disusun secara hierarkis dan sistematik dimana tipe belajar yang satu menjadi landasan bagi tipe belajar yang berikutnya. Delapan tipe belajar tersebut adalah:
1.Signal Learning (belajar isyarat)
Signal learning ini mirip dengan conditioning menurut Pavlov dan timbul setelah sejumlah pengalaman tertentu. Respon yang timbul bersifat umum, kabur, emosional dan timbulnya refleks dan tak dapat dikuasai. Contohnya: melihat ular timbul rasa takut, melihat orang tersenyum timbul rasa senang.
2.Stimulus-respon learning(belajar stimulus-respon)
Dalam pola belajar ini, dibentuk hubungan antara suatu perangsang dan suatu raksi, berdasarkan efek yang mengikuti pemberian reaksi tertentu. Pola ini hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Skinner.
3.Chaining(rantai atau rangkaian)
Rangkaian terjadi jika terbentuk hubungan antara beberapa S-R oleh sebab yang satu terjadi setelah yang satu lagi, berdasarkan continuity.

Jumat, 12 Maret 2010

TEORI BELAJAR THORNDIKE



A. Biografi Edward Lee Thorndike
Edward Lee Thorndike meski secara teknis seorang fungsionalis, namun ia telah membentuk tahapan behaviorisme Rusia dalam versi Amerika. Thorndike (1874-1949) mendapat gelar sarjananya dari Wesleyan University di Connecticut pada tahun 1895, dan master dari Hardvard pada tahun 1897. ketika disana, dia mengikuti kelasnya Williyams James dan merekapun cepat menjadi akrab.dia menerima bea siswa di Colombia, dan mendapatkan gelar PhD-nya tahun 1898. kemudian dia tinggal dan mengajar di Colombia sampai pension pada tahun 1940.
Dan dia menerbitkan suatu buku yang berjudul “Animal intelligence, An experimental study of associationprocess in Animal”. Buku ini yang merupakan hasil penelitian Thorndike terhadap tingkah beberapa jenis hewan seperti kucing, anjing, dan burung.yang mencerminkan prinsip dasar dari proses belajar yang dianut oleh Thorndike yaitu bahwa dasar dari belajar (learning) tidak laian sebenaranya adalah asosiasi, suatu stimulum akan menimbulkan suatu respon tertentu.
Teori ini disebut dengan teori S-R. dalam teori S-R di katakan bahwa dalam proses belajar, pertama kali organisme (hewan, orang) belajar dengan cara coba salah (trial end error). Kalau organisme berada dalam suatu situasi yang mengandung masalah, maka organisme itu akan mengeluarkan serentakan tingkah laku dari kumpulan tingkah laku yang ada padanya untuk memecahkan masalah itu. Berdasarkan pengalaman itulah , maka pada saat menghadai masalah yang serupa, organisme sudah tahu tingkah laku mana yang harus di keleluarkan nya untuk memecahkan masalah. Ia mengasosiasikan suatu masalah tertentu dengan suatu tingkah laku tertentu. Seekor kucing misalnya, yang di masukkan dalam kandang yang terkunci akan bergerak, berjalan, meloncat, mencakar dan sebagainya sampai suatu saat secara kebetulan ia menginjak suatu pedal dalam kandang itu sehingga kandang itu terbuka. Sejak itu, kucing akan langsung menginjak pedal kalau ia dimasukkan dalam kandag yang sama.


B. Teori Belajar yang di Kemukakan Edward Lee Thorndike
Pada mulanya, pendidikan dan pengajaran di Amerika Serikat di dominasi oleh pengaruh dari Thorndike (1874-1949) teori belajar Thorndike di sebut “ Connectionism” karena belajar merupakan proses pembentukan koneksi-koneksi antara stimulus dan respon. Teori ini sering juga disebut “Trial and error” dalam rangka menilai respon yang terdapat bagi stimulus tertentu, Thorndike mendasarkan teorinya atas hasil-hasil penelitiannya terhadap tingkah laku beberapa binatang antara lain kucing, dan tingkah laku anak-anak dan orang dewasa.
Objek penelitian di hadapkan kepada situasi baru yang belum dikenal dan membiarkan objek melakukan berbagai pada aktivitas untuk merespon situasi itu, dalam hal ini objek mencoba berbagai cara bereaksi sehingga menemukan keberhasilan dalam membuat koneksi sesuatu reaksi dengan stimulasinya.
Ciri-ciri belajar dengan trial and error :
1.Ada motif pendorong aktivitas
2.ada berbagai respon terhadap situasi
3.ada aliminasi respon-respon yang gagal atau salah
4.ada kemajuan reaksi-reaksi mencapai tujuan dari penelitiannya itu.

C. Hukum-Hukum yang digunakan Edward Lee Thorndike
1. Hukum latihan :
Hukum ini pada dasarnya sama dengan hukum prekuensinya Aristoteles, jika asosiasi (atau koneksi neural) lebih sering digunanakan, maka koneksinya akan lebih kuat, sedangkan yang paling kurang penggunaannya, maka paling lemahlah koneksinya, dua hal inilah yang berturut-turut disebut dengan hukum kegunaan dan ketidak bergunaan.
2. Hukum efek
Ketika sebuah asosiasi kemudian di ikuti dengan keadaan yang memuaskan, maka hasilnya menguat begitu juga sebaliknya ketika sebuah asosiasi di ikuti dengan keadaanyang memuaskan, maka koneksinya melemah, kecuali untuk bahasa “mentalistik’ (kepuasan bukanlah prilaku), karena hal itu sama dengan pengondisian operasi coperant Conditioning)-nya Skiner.
Pada tahun 1929, penelitiannya telah membawanya keluar dari semua dal diatas kecuali apa yang yang kita sebut sekarang dengan penguatan (reinforcement).
Thorndike yang dikenal karena kajiannya tentang Transfer pelatihan (Transfer or Training), kemudian ia percaya (dan masih sering percaya) bahwa mengkaji subjek-subjek sulit meskipun anda tidak akan pernah menggunakannya. Adalah bagus buat anda karena hal itu memperkuat pikiran anda. Hal ini adalah sejenis latihan yang bias memperkuat otot-otot anda. Hal itu kemudian di gunakan kembali untuk membenarkan cara anak belajar bahasa latin, seperti halnya yang digunakan saat ini. untuk membenarkan cara anak belajar kalkulus. Namun dia menyatakan bahwa hanya keserupaan objek kedua dengan yang pertama sama saja yang bias mengarah pada pembelajaran yang meningkat hasilnya dalam subjek kedua. Jadi bahasa latin mungkin membantu anda belajar bahasa Italia, atau belajar aljabar mungkin membantu anda belajar kalkulus, tetapi bahasa latin tidak akan pernah membantu anda belajar kalkulus atau hal-hal lain yang berbeda.
Kesimpulan :
Dari uraian diatas maka dapat diambil berapa kesimpulan :
1. Teori belajar yang dekemukakan Edward Lee Thorndike disebut dengan teori Connectionism atau dapat juga di sebut Trial and Error Learning.
2. Ciri-ciri Belajar dengan Trial and error adalah :
a. Ada motif pendorong aktivitas
b. Ada berbagai respon terhadap situasi
c. Ada eliminasi respon-respon yang gagal atau salah
d. Ada kemajuan reaksi-reaksi mencapai tujuan
3. Hukum-hukum yang digunakan Edward Lee adalah hukum latihan dan hukum efek.